Sunday, September 4, 2016

Penyakit Demam Berdarah Dengue atau yang lebih dikenal dengan DBD merupakan salah satu penyakit yang mengancam banyak jiwa di banyak negara pada setiap tahunnya, tak terkecuali Indonesia. Namun baru-baru ini sekelompok peneliti asal Universitas Gajah Mada (UGM) yang tergabung dalam Eliminate Dengue Indonesia dan Eliminate Dengue Project (EDP) menemukan terobosan dalam menangani penyakit DBD. Terobosan tersebut adalah dengan "menciptakan" nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia. Untuk lebih jelasnya, yuk kita bahas satu per satu!

Nyamuk Aedes Aegypty hanyalah Perantara/Vector
Harus digaris bawahi bahwa sebenarnya nyamuk Aedes Aegypti hanyalah vektor pembawa virus Dengue yang merupakan penyebab DBD. Singkat kata, DBD tidak disebabkan langsung oleh nyamuk, namun DBD disebabkan oleh virus Dengue yang terdapat di dalam tubuh  nyamuk tersebut. Namun virus Dengue bukan hanya terdapat di dalam tubuh Aedes Aegypti, tetapi juga terdapat di dalam tubuh Aedes Albopictus - yang juga berperan sebagai vektor pembawa yang pada akhirnya menyebabkan DBD.

Apa itu Wolbachia?
Wolbachia adalah nama sebuah bakteri yang terdapat di dalam tubuh serangga dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui telur. Wolbachia ditemukan dalam 60% jenis serangga di sekitar kita yang meliputi; Ngengat, Lalat Buah, Capung, Kumbang, dan Nyamuk. Namun Wolbachia tidak terdapat dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan DBD.

Aedes Aegypti ber-Wolbachia dan Bagaimana ia Bekerja
Paparan mengenai bagaimana cara kerja nyamuk ber-Wolbachia dapat dilihat pada infografis dibawah ini:

Berarti Tidak Perlu PSN dan 3M lagi dong?
PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan kegiatan menutup, menguras, dan menimbun (3M) tempat genangan air harus tetap dilakukan meski sudah ada nyamuk ber-Wolbachia. Hal ini dikarenakan virus Dengue juga terdapat pada nyamuk Aedes Albopictus yang populasinya juga ditemukan di Indonesia. Sementara pemberian bakteri Wolbachia hanya pada nyamuk Aedes Agypti.  Lagipula, nyamuk ber-Wolbachia ini hanya efektif digunakan di daerah-daerah yang vekotr utamanya adalah Aedes Aegypti. 


Untuk lebih jelasnya, saksikan video yang diunggah oleh Indonesia Berbagi berikut:





0 comments:

Post a Comment