Monday, June 13, 2016

Remaja Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) adalah mereka yang berusia antara 10-24 tahun dan belum menikah. Remaja saat ini adalah gambaran Indonesia di masa yang akan datang. Sadar akan hal itu, BKKBN melalui Program GenRe (Generasi Berencana) mencoba untuk mewujudkan Tegar Remaja sebanyak-banyaknya. Salah satu kriteria Tegar Remaja ialah remaja yang menolak nikah muda dan memiliki perencanaan untuk membentuk keluarga kecil bahagia sejahtera (KKBS). Dengan demikian, jika seluruh remaja Indonesia yang totalnya hampir 70 juta jiwa merupakan Tegar Remaja, maka di masa yang akan datang mereka akan menjadi civil stabilizer.
(Ilustrasi: Tegar Remaja)
Hingga tahun 2016 diperkirakan populasi Indonesia mencapai angka 255 juta jiwa. Kemudian berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) diperkiran pada tahun 2020 populasi Indonesia mencapai angka 271 juta jiwa, bahkan mencapai 284,4 juta jiwa pada tahun 2025, dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Proyeksi tersebut akan menjadi tidak akurat jika remaja saat ini sadar akan pentingnya menunda usia perkawinan dan sadar bahwa ledakan penduduk tidak akan berimbas baik untuk negara. Inilah yang penulis maksud dengan civil stabilizer. Tegar Remaja yang hidup saat ini, ketika berkeluarga di masa yang akan datang, mereka akan komitmen dan lantang menyuarakan slogan “2 Anak Cukup”.
 (Proyeksi Penduduk Indonesia)
Langkah pemerintah untuk memaparkan Program GenRe hingga ke pelosok Indonesia patut untuk diapresiasi. Program GenRe hingga saat ini masih akrab dengan remaja melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) baik itu jalur sekolah maupun jalur masyarakat serta Bina Keluarga Remaja (BKR). Dengan strategi tersebut apakah masih ada yang mau berkomentar bahwa pemerintah tak bekerja maksimal? Jadi, sudah saatnya remaja yang berkecimprung di dalam PIK R/M menyebarkan program GenRe ke teman sebaya, agar mereka juga bertranformasi menjadi Tegar Remaja.
Kemudian, para Duta Mahasiswa GenRe di setiap provinsi harus mampu menjadi pionir bagi PIK R/M yang ada. Banyaknya uang yang digelontorkan oleh negara untuk menyelenggarakan pemilihan Duta Mahasiswa harus dibalas oleh duta terpilih dengan menciptakan dan mengimplementasikan sebuah program yang kompatibel dengan Program GenRe dan memiliki tujuan untuk membentuk Tegar Remaja.
Jika 70 juta jiwa remaja yang ada pada saat ini sadar betapa pentingnya menunda usia perkawinan dan memiliki rencana untuk membentuk KKBS, maka di masa yang akan datang mereka akan menjadi civil stabilizer ketika berkeluarga. Mereka akan menjadi generasi yang mampu mengontrol dan menanggulangi ledakan penduduk dengan menanamkan prinsip “2 Anak Cukup”.  Dengan demikian, Indonesia akan memiliki angka yang minim pada sektor permasalahan kependudukan.

Ditulis oleh: Rendi Artanto

4 comments:

  1. saya cica dari pekanbaru, mau nanya min. Sebenarnya slogan BKKBN sekarang itu "2 anak lebih baik" atau "2 anak cukup" ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo Cica, terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel Gasper.

      Memang, untuk slogan KB di Indonesia kita mengenal dua istilah yaitu "Dua Anak Cukup" dan "Dua Anak Lebih Baik".

      Sedikit bercerita dan melihat kebelakang. Awalnya slogan yang digunakan adalah "Dua Anak Cukup". Kemudian pemerintah berinisiatif untuk melakukan pembaruan slogan menjadi "Dua Anak Lebih Baik". Namun, slogan "Dua Anak Lebih Baik" ini banyak disalah-artikan oleh masyarakat Indonesia, yang memandang bahwa "Jika punya anak lebih dari dua, maka baik/bagus". Oleh karena itu, BKKBN sepakat untuk kembali ke slogan yang lama, yaitu "Dua Anak Cukup".

      Mohon maaf atas keterlambatan dalam merespon pertanyaan ini. Semoga terjawab.

      Delete
  2. Asslamualaikum,saya suci dari pekanbaru ingin bertanya nih min. Apakah saat ini tujuan dari tegar remaja bkkbn sudah tercapai?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walaikumsalam Wr. Wb...
      Hallo Suci, terimakasih telah meluangkan waktunya untuk mengunjungi Gasper.

      Sulit rasanya untuk meyatakan apakah tujuan membentuk Tegar Remaja sudah tercapai atau belum. Karena memang tidak ada statistik yang menggambarkan angka tersebut.

      Namun, harus diketahui bahwa Tegar Remaja sebenarnya adalah istilah. Istilah bagi remaja yang berumur antara 10-24 tahun dan belum menikah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
      1. Memiliki perilaku sehat serta terhindar dari risiko TRIAD KRR (Seks Bebas, HIV/AIDS, & NAPZA),
      2. Menolak nikah muda dan memiliki perencanaan untuk membentuk keluarga kecil bahagia sejahtera (KKBS), dan
      3. Menjadi model, contoh, dan sumber informasi bagi teman-temannya.

      Harapannya, seluruh remaja yang ada di Indonesia bertranformasi menjadi Tegar Remaja, agar masalah kependudkan dapat diatasi.

      Semoga terjawab ya Suci. Wassalam.

      Delete