Remaja Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) adalah mereka yang
berusia antara 10-24 tahun dan belum menikah. Remaja saat ini adalah gambaran
Indonesia di masa yang akan datang. Sadar akan hal itu, BKKBN melalui Program
GenRe (Generasi Berencana) mencoba untuk mewujudkan Tegar Remaja
sebanyak-banyaknya. Salah satu kriteria Tegar Remaja ialah remaja yang menolak
nikah muda dan memiliki perencanaan untuk membentuk keluarga kecil bahagia
sejahtera (KKBS). Dengan demikian, jika seluruh remaja Indonesia yang totalnya
hampir 70 juta jiwa merupakan Tegar Remaja, maka di masa yang akan datang
mereka akan menjadi civil stabilizer.

(Ilustrasi: Tegar Remaja)
Hingga tahun
2016 diperkirakan populasi Indonesia mencapai angka 255 juta jiwa. Kemudian
berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) diperkiran pada
tahun 2020 populasi Indonesia mencapai angka 271 juta jiwa, bahkan mencapai
284,4 juta jiwa pada tahun 2025, dan akan terus bertambah setiap tahunnya.
Proyeksi tersebut akan menjadi tidak akurat jika remaja saat ini sadar akan
pentingnya menunda usia perkawinan dan sadar bahwa ledakan penduduk tidak akan
berimbas baik untuk negara. Inilah yang penulis maksud dengan civil stabilizer. Tegar Remaja yang hidup
saat ini, ketika berkeluarga di masa yang akan datang, mereka akan komitmen dan
lantang menyuarakan slogan “2 Anak Cukup”.

(Proyeksi Penduduk Indonesia)
Langkah
pemerintah untuk memaparkan Program GenRe hingga ke pelosok Indonesia patut
untuk diapresiasi. Program GenRe hingga saat ini masih akrab dengan remaja melalui
Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) baik itu jalur sekolah
maupun jalur masyarakat serta Bina Keluarga Remaja (BKR). Dengan strategi
tersebut apakah masih ada yang mau berkomentar bahwa pemerintah tak bekerja
maksimal? Jadi, sudah saatnya remaja yang berkecimprung di dalam PIK R/M
menyebarkan program GenRe ke teman sebaya, agar mereka juga bertranformasi
menjadi Tegar Remaja.
Kemudian, para
Duta Mahasiswa GenRe di setiap provinsi harus mampu menjadi pionir bagi PIK R/M
yang ada. Banyaknya uang yang digelontorkan oleh negara untuk menyelenggarakan
pemilihan Duta Mahasiswa harus dibalas oleh duta terpilih dengan menciptakan
dan mengimplementasikan sebuah program yang kompatibel dengan Program GenRe dan
memiliki tujuan untuk membentuk Tegar Remaja.
Jika 70 juta
jiwa remaja yang ada pada saat ini sadar betapa pentingnya menunda usia
perkawinan dan memiliki rencana untuk membentuk KKBS, maka di masa yang akan
datang mereka akan menjadi civil
stabilizer ketika berkeluarga. Mereka akan menjadi generasi yang mampu
mengontrol dan menanggulangi ledakan penduduk dengan menanamkan prinsip “2 Anak
Cukup”. Dengan demikian, Indonesia akan
memiliki angka yang minim pada sektor permasalahan kependudukan.
Ditulis oleh: Rendi Artanto
Ditulis oleh: Rendi Artanto
saya cica dari pekanbaru, mau nanya min. Sebenarnya slogan BKKBN sekarang itu "2 anak lebih baik" atau "2 anak cukup" ??
ReplyDeleteHallo Cica, terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel Gasper.
DeleteMemang, untuk slogan KB di Indonesia kita mengenal dua istilah yaitu "Dua Anak Cukup" dan "Dua Anak Lebih Baik".
Sedikit bercerita dan melihat kebelakang. Awalnya slogan yang digunakan adalah "Dua Anak Cukup". Kemudian pemerintah berinisiatif untuk melakukan pembaruan slogan menjadi "Dua Anak Lebih Baik". Namun, slogan "Dua Anak Lebih Baik" ini banyak disalah-artikan oleh masyarakat Indonesia, yang memandang bahwa "Jika punya anak lebih dari dua, maka baik/bagus". Oleh karena itu, BKKBN sepakat untuk kembali ke slogan yang lama, yaitu "Dua Anak Cukup".
Mohon maaf atas keterlambatan dalam merespon pertanyaan ini. Semoga terjawab.
Asslamualaikum,saya suci dari pekanbaru ingin bertanya nih min. Apakah saat ini tujuan dari tegar remaja bkkbn sudah tercapai?
ReplyDeleteWalaikumsalam Wr. Wb...
DeleteHallo Suci, terimakasih telah meluangkan waktunya untuk mengunjungi Gasper.
Sulit rasanya untuk meyatakan apakah tujuan membentuk Tegar Remaja sudah tercapai atau belum. Karena memang tidak ada statistik yang menggambarkan angka tersebut.
Namun, harus diketahui bahwa Tegar Remaja sebenarnya adalah istilah. Istilah bagi remaja yang berumur antara 10-24 tahun dan belum menikah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki perilaku sehat serta terhindar dari risiko TRIAD KRR (Seks Bebas, HIV/AIDS, & NAPZA),
2. Menolak nikah muda dan memiliki perencanaan untuk membentuk keluarga kecil bahagia sejahtera (KKBS), dan
3. Menjadi model, contoh, dan sumber informasi bagi teman-temannya.
Harapannya, seluruh remaja yang ada di Indonesia bertranformasi menjadi Tegar Remaja, agar masalah kependudkan dapat diatasi.
Semoga terjawab ya Suci. Wassalam.